.breadcrumbs { padding:5px 5px 5px 0px; margin: 0px 0px 15px 0px; line-height: 1.4em; border-bottom:3px double #e6e4e3;

Rabu, 27 Mei 2015

Aspek - Aspek Penilaian SKB



MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS
ASPEK – ASPEK PENILAIAN SKB











Di Susun Oleh :
Roni Meidiyansyah 138210040006
Khoirul Mutaqin 138210040021
Muhammad Nasurullah Huda 138210040025
Jurusan :
Informatika Komputer (IK)

LP3I BUSSINES COLLEGE
BANYUWANGI
2014







 
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
1.1.  Latar Belakang....................................................................................................................... 1
1.2.  Tujuan.................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................... 2
2.1. Pengertian Bisnis Dalam Ilmu Ekonomi................................................................................ 2
2.2. Aspek – Aspek Penilaian SKB................................................................................................. 2
2.2.1. Aspek Yuridis....................................................................................................................... 2
2.2.2. Aspek Pasar Dan Pemasaran.............................................................................................. 3
2.2.3. Aspek Teknis  Dan Operasional.......................................................................................... 4
2.2.4. Aspek Management............................................................................................................ 5
2.2.5. Aspek Ekonomi Dan Sosial.................................................................................................. 6
2.2.6. Aspek Dampak Sosial.......................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................... 7
3.1. Kesimpulan............................................................................................................................. 7







                       


i






BAB I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Dalam memulai studi kelayakan suatu usaha pada umumnya dimulai dari aspek hukum, walaupun banyak juga yang memulai dari aspek lainnya. Hal ini sangat tergantung dari kesiapan masing-masing penilai studi kelayakan tersebut. Penilaian atas aspek hukum sangat penting mengingat sebelum usaha tersebut dijalankan, segala  prosedur yang berkaitan dengan izin atau berbagai persyaratan lain harus terlebih dahulu dipenuhi. Bagi penilai studi kelayakan bisnis, dokumen yang perlu diteliti keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum, perizinan yang dimiliki, sertifikat tanah maupun dokumen pendukung lainnya. Masalah yang timbul kadang kala sangat vital, sehingga usaha yang semula dinyatakan layak dari semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya ketelitian dalam penilaian di bidang hukum sebelum usaha tersebut dijalankan.

1.2.    Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian dari bisnis.
2.    Untuk mengetahui studi kelayakan dalam sebuah usaha bisnis.
3.    Untuk mengetahui aspek – aspek apa saja didalam SKB analisis dan tahapan kelayakan studi usaha.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1.  Pengertian Bisnis Dalam Ilmu Ekonomi
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau  jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris
business dari kata dasar Busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran  para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang  bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya penggunaan singular kata  bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.

2.2.  Aspek – Aspek Penilaian SKB
2.2.1.      Aspek Yuridis
Untuk mengetahui apakah suatu rencana bisnis diyakini layak dari sisi yuridis dapat dipelajari dari berbagai sisi. Bab ini akan memaparkan secukupnya kajian aspek yuridis dari berbagai sisi pendekatan ini. Selanjutnya, pada bagian terakhir akan dipaparkan beberapa materi  peraturan-peraturan yang berlaku berkaitan dengan bisnis agar kita dapat mengkaji lebih dalam sesuai dengan rencana bisnis yang akan dilaksanakan.
Untuk menganalisis siapa pelaksana bisnis, pembahasannya dibagi menjadi dua macam. Yang pertama adalah badan usahanya dan yang kedua adalah orang-orang atau individu-individu yang terlibat sebagai decisions maker. Hal ini penting agar bisnis berjalan dalam koridor peraturan-peraturan yang berlaku. Beberapa bentuk perusahaan di Indonesia, dari segi yuridisnya, adalah seperti di bawah ini :
1.    Badan Usaha Perseorangan
Jenis perusahaan ini merupakan perusahaan yang diawasi dan dikelola oleh seseorang. Di satu pihak ia memeroleh semua keuntungan perusahaan, di lain pihak juga menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan.
2.    Firma
Firma adalah sebuah bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama. Di dalam firma semua anggota mempunyai tanggung jawab sepenuhnya, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap utang-utang perusahaan pada pihak lain. Bila terjadi kerugian maka kerugian akan ditanggung  bersama, bila perlu dengan seluruh kekayaan pribadi. Jika salah satu anggota keluar dari firma, firma otomatis bubar.
3.    Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan Komanditer (CV) merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah yang tidak perlu sama. Sekutu dalam Perseroan Komanditer ini ada dua macam, ada yang disebut sekutu.

2.2.2.      Aspek Pasar Dan Pemasaran
Pasar  dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainya. Pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dan saling  mempengaruhi satu sama lainnya. Dengan kata lain, setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar.
Segmentasi pasar artinya membagi pasar dalam beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar konsumen dan segmentasi pasar industrial. Berikut ini adalah variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen menurut Philip Kotler, antara lain :
1. Segmentasi berdasarkan geografis
2. Segmentasi berdasarkan demografis
3. Segmentasi berdasarkan psikografis
4. Segemnetasi berdasarkan  perilaku
Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi pasar dan total pasar dalam suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dilakukan untuk memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti melalui survey, kuesioner, atau dengan mengumpulkan data skunder dari berbagai sumber. Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar eksperimen dan metede survey.

2.2.3.      Aspek Teknis Dan Operasional
Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian untuk kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan.Penentuan kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal- hal yang berkaitandengan teknis/ operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibatfatal bagi perusahaan dalam perjalannya di kemudian hari.
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenisusaha yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.Jadi, analisis dari aspek operasi adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalammenjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta kesiagaan mesin - mesin yang akan digunakan.
Penentuan lokasi misalnya perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang.Pemilihan lokasi terdiri untuk kantor pusat, cabang, gudang dan pabrik. Dalam kaitannyadengan studi kelayakan bisnis hal yang paling kompleks dan rumit adalah penentuan lokasi pabrik, mengingat banyaknya pertimbangan yang harus diperhitungkan sebelum suatu lokasi pabrik diputuskan. Pertimbangannya adalah apakah dekat bahan baku atau dekat pasar ataudekat konsumen. Kemudian, dalam melakukan pertimbangan adalah faktor biaya yang harus dikeluarkan untuk suatu lokasi. Penilaian lokasi pabrik nantinya dapat dilakukan dengan hasil penilaian value, perbandingan biaya, atau analisis ekonomi (economic analysis). Tergantungdari keingian pihak yang melakukannya.
Kemudian penentuan luas produksi yaitu berapa jumlah produksi yang dihasilkandalam waktu tertentu dengan biaya yang paling efisien, sehingga dapat diperoleh profitmargin yang tinggi. Demikian pula penentuan layout untuk pabrik yang akan didirikan juga mempertimbangkan banyak faktor. Misalnya, proses produksi yang akan dijalankan.Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah penyusunan perlataan mesin di dalam gedung tersebut. Pilihan yang ada apakah proses layout atau produk layout.
Penilaian ini tentunya  tidak dilakukan secara serampangan tapi, dengan mempertimbangkan faktor - faktor seperti produk yang dihasilkan atau ragam produk.Selanjutnya adalah pemilihan teknologi melalui proses produksi yang diinginkan, apakah continuous process atau intermitten process. Pemilihan proses produksi biasanya terkait dengan teknologi yang diinginkan apakah padat karya atau padat modal. Untuk negaraberkembang seperti Indonesia biasanya lebih diutamakan teknologi padat karya, mengingat tingginya tingkat pengangguran di negeri ini.
Terakhir adalah penentuan metode persediaan yang akan diguakan nantinya. Metode persediaan yang akan digunkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Secara keseluruhan aspek operasi ini akan dinilai bekerja secara efisien atau tidak, karena pada akhirnya efisiensilah yang akan menentukan salah satu faktor besar kecilnya labayang akan diperoleh perusahaan.
2.2.4.      Aspek Management
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang membahas mengenai manajemen dan pengorganisasian dalam rangka melaksanakan proyek tertentu. Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek/kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek/kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum/makro, yang meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (POAC).
Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu dari pada fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Pada prinsifnya perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan sertadigunakan untuk waktu yang akan datang, sehingga perencanaan merupakanfungsi dasar bagi seluruh fungsi - fungsi manajemen. Sebelum masuk kedalam proses Perencanaan, ada baiknya memahami bagaimana bentuk - bentuk perencanaan itu sendiri.

2.2.5.      Aspek Ekonomi Dan Sosial
Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan, khususnya dibidang perekonomian masyarakat tempatan dan bidang sosial kemasyarakatan. Setiap usaha yang dijalankan akan memberikan dampak positif dan negatif bagi berbagai pihak. Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan, sedangkan bagi pemerintah akan memberikan pemasukan berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

2.2.6.      Aspek Dampak Sosial
1.      Produk yang dibeli dari industri standar atau tidak terdiferensiasi
2.      Produk yang dibeli dari industri mempunyai porsi yang signifikan dari biaya beli sehingga tidak ada kenaikan harga atau perusahaan lain menawarkan harga yang lebih murah akan segera berpindah
3.      Produk yang dibeli hanya akan mendatangkan keuntungan kecil bagi pembeli
4.      Produk yang ditawarkan industri dipandang memiliki resiko keuangan yang tinggi
5.      Produk yang ditawarkan industri dipandang tidak begitu penting bagi pembeli
6.      Pembeli memilki ancaman yang kuat untuk berintegrasi ke belakang masuk ke industri pemasok. Ancaman produk pengganti akan kuat, jika :
7.      Konsumen memiliki switching cost yang rendah sehingga mudah untuk berpindah ke produk yang lain.
Produk pengganti memiliki harga yang murah dengan kualitas yang sama atau lebih tinggiIntensitas rivalitas antarpemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur biaya produk,tingkat diferesiasi produk, pertumbuhan industri, dan tingkat kapasitas terpasang. Semakin besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya produksi, semakin tinggi intensitas rivalitas.Semakin homogen produk, semakin tinggi rivalitas. Pertumbuhan industri yang menurun dantingkat kapasitas terpasang yang besar akan mempengaruhi intensitas rivalitas antar pelaku industri.Intensitas persaingan antar perusahaan dalam industri tergantung pada :
1.      Jumlah pesaing banyak dengan kekuatan berimbang
2.      Pertumbuhan industri lambat
3.      Produk atau jasa yang dihasilkan kurang terdiferensiasi atau memiliki switching cost yangrendah
4.      Produk memiliki biaya tetap tinggi dan tidak tahan lama
5.      Penambahan kapasitas dalam jumlah besar akan mengganggu keseimbangan permintaan dan penawaran dalam industri
6.      Rintangan keluar yang tinggi
7.      Pesaing memiliki perbedaan dalam strategi, asal, dan kepribadian.
Lingkungan mencakup faktor - faktor yang bersumber dari luar operasional perusahaan.Analisis ini digunakan untuk menyerang maupun bertahan terhadap faktor lingkungan denganmerumuskan strategi yang memanfaatkan peluang atau meminimalkan ancaman. Lingkungan jauh adalah sebagai berikut :
Lingkungan ekonomiVariabel-variabel ekonomi yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis diantaranya adalahketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan, sertakecenderungan belanja masyarakat, suku bunga primer, laju inflasi, tingkat pasar uang, defisitanggaran pemerintah, produk domestik bruto, pola konsumsi, pengangguran, tingkat produktivitas pekerja, nilai dollar di pasar dunia, kecenderungan pasar saham, kondisi ekonomi luar negeri, faktor ekspor/impor, pergeseran permintaan barang dan jasa, perbedaan pendapatan antarnegara, fluktuasi harga, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, serta kebijakan organisasi - organisasi dunia seperti MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa), G20, OPEC, WTO, APEC. Indikator yang digunakan dalam pengukuran lingkungan ekonomi adalah income per kapita, penyerapan tenaga kerja, peningkatan upah rata-rata, serta dampak negatif bisnis bagi perekonomian di wilayah tersebut. Contoh pembangunan jembatan Suramadu.
Lingkungan sosial budaya Faktor sosial dan budaya berdampak besar pada semua produk, jasa, pasar dan pelanggan. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh budaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Contoh : dibangunnya kawasan industri menarik tenaga kerja sehingga menimbulkan keramaian.
Lingkungan politik Suatu negara yang kondisi politiknya tidak stabil memiliki resiko bisnis yang tinggi. Faktor politik berkaitan dengan peraturan perundang – undangan yang dikeluarkan pemerintah, seperti peraturan tentang perdagangan yang, undang-undang antitrust, program perpajakan, UMR, kebijakan polusi, penetapan harga, peraturan perlindungan bagi pekerja.
Lingkungan teknologiPenemuan teknologi baru dalam bidang bisnis sering kali mempunyai pengaruh yangdramatis terhadap perusahaan. Analisis terhadap perubahan teknologi sangat penting untuk mengantisipasi peluang dan ancaman bisnis kondisi yang akan datang. Contoh : teknologi internet berdampak pada peluang dan ancaman bisnis
Lingkungan ekologi Lingkungan ekologi adalah hubungan antara manusia dan mahluk hidup lainnya denganudara, tanah, dan air, yang mendukung kehidupan mereka sebagai akibat adanya kegiatan produksi. Contoh : Bisnis pembuatan tahu menghasilkan limbar cair yang sangat bau danmencemari air sungai.
Lingkungan global Era globalisasi ditandai dengan batas-batas ekonomi antar negara yang semakin tidak jelas, arus informasi dan komunikasi sangat cepat sehingga perubahan perrekonomian suatu negara berdampak terhadap perekonomian negara lain. Contoh : adanya krisis global berakibat menurunnya daya beli masyarakat di negara-negara tujuan ekspor.




BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan yang berbeda, seperti para investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang -undangan. Investor berkepentingan untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya. Untuk itu perlunya Studi Kelayakan Bisnis tersebut diharapkan dapat menjadi langkah agar ketidakpastian dalam pengambilan langkah ( investasi, pinjaman, dll ) dapat diperkecil kemungkinanya, sehingga kedua belah pihak baik itu perusahaan atau pemberi pinjaman dapat saling menguntungkan.




2 komentar:

  1. How to make money at Betway – A Tutorial For
    How to Make Money at Betway – A Tutorial For หาเงินออนไลน์ Making Money At Betway The odds of winning a bet in a game are set at -125 for an outcome

    BalasHapus
  2. Casino games - DRMCD
    How to 오산 출장안마 Play the Best Online 전라북도 출장마사지 Casino Games · 익산 출장마사지 1. 사천 출장안마 Slots · 2. Live Casino · 3. 용인 출장샵 Roulette · 4. Keno · 5. Jackpot Slots.

    BalasHapus